Universitas Muslim Indonesia - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Translate

Rabu, 20 Mei 2009

BIOENERGETIKA

Adalah mempelajari penggunaan energi oleh organism hidup. Bienergetika melibatkan sistim organ pada beberapa tingkat fungsi. Pada hewan, sumber energi adalah makanan, tetapi energi dalam makanantidak daat digunakan samapai makanan tersebut dicerna dan diserap oleh sistim pencernaan. Energi tersebut dilepaskan dari makanan melalui proses oksidas, dilai pihak aspek molekuler dari pergerakan energ secara umum berasal dari metabolisme, dimana sebagian besar berasal dari fungsi hati dan otot, juga osmoregulasi dan ekskresi produk-produk buangan dari mesin metabolik.
Satuan energi adalah kalori atau kilokalori (cal atau kcal) untuk setiap berat spesifik. Setiap konsumsi energi biasanya diberi satuan kcal/kg berat badan/jam atau kcal/kg/hari. Perhitungan konsumsi energi secara tidak langsung dilakukan dalam bentuk konsumsi oksigen.
Konsumsi oksigen seringkali diberikan dalam bentuk ml O2/kg berat badan/jam, dimana volume O2 dikoreksi pada temperatur 00C dan tekanan 760 mmHg.
Penggunaan energi
Pada keadaan cukup makanan, ikan akan mengkomsumsi makanan hingga memenuhi kebutuhan energinya. Kebutuhan energi ini dipengaruhi oleh stadia dalam siklus hidupnya, musim dan faktor lingkungan yang lain. Ikan muda yang sedang tumbuh lebih banyak menggunakan energi per satuan berat badannya dibandingkan ikan dewasa, karena energi yang digunakan tidak hanya untuk aktivitas dan pemeliharaan, tetapi juga untuk pertumbuhan. Selain itu, pematangan gonad pada ikan dewasa juga menyebabkan peningkatan kebutuhan energi.
Efisiensi Energi
Efisensi energi yang digunakan diekspresikan secara umum dalam bentuk persamaan oleh Alexander (1967 dalam smith 1982) sebagai berikut.
uF = g (G + H) + R + S
Dengan catatan : F = Jumlah makanan yang dimakan
G = Pertumbuhan (produksi jaringan baru)
H = Gamet-gamet
R = Metabolisme dasar
S = Aktivitas
Faktor u merupakan jumlah makanan yang masuk dengan nilai khusus adalah (0,8 sisanya0.2 adalah nilai makanan yang menjadi feces, urine atau amoniak (diekskresikan oleh ginjal), diluar energi yang dipalai untuk metabolisme. Faktor 0.8 berasal dari ikan salmon yang makan secara normal, tetapi menjadi rendah bila mereka makan makanan berserat dalam jumlah besar. Makanan berserat sebagai contoh hanya ± 0.1 yang tercerna. Faktor pertumbuhan dan gamet, g, diberi nilai 2 sebab mengambil kira-kira 2 kali dari makanan untuk menghasilkan jaringan baru dibanding maintainance jaringan yang ada. Dengan demikian presentase khas yang digunakan dari makanan dalam persamaan Alexander adalah :
0.8 x 100 = 2 (5+1) + 34 + 34
Dalam beberapa kasus, jumlah tersebut tidak tepat benar, misalnya dalam migrasi atau pemijahan ikan. Dalam masa ini mereka tidak makan. Contoh lain pada konsumsi makanan yang kurang dalam jangka waktu yang lama menyebabkan pertumbuhan berkurang dan tidak menghasilkan gamet dalam tahun tersebut, akibatnya H = 0, atau tingkat aktivitas (S) dan metabolisme basal dapat menyebabkan keduanya berubah karena pengaruh temperatur dan musim. Jumlah khas ini digunakan sebagai suatu nilai untuk memulai kedua konsep dan pendekatan jumlah bilamana data dari spesies ikan tertentu tidak tersedia.
Perbedaan yang ditunjukkan pada persamaan keseimbangan ini, memberikan pengaruh yang besar terhadap reproduksi (H) bilamana terdapat perubuahan kecil pada beberapa faktor yang lain misalnya, jika jumlah konsumsi makanan meningkat dari 100 menjadi 101, maka produksi gamet meningkat dari 1 menjadi 1.4, berarti terjadi peningkatan 40 % atau jika ikan makan dengan suplai makanan yang normal tetapi aktivitasnya berkurang 2% (S=32) maka nilai H meningkat menjadi 2 (meningkat 100%).
Seleksi alam dapat menghasilkan perubahan yang besar dalam pertumbuhan dan reproduksi yang dibutuhkan secara relatif dalam efisiensi bioenergetik. Pertumbuhan dan reproduksi terlihat merupakan rangkuman dan integritas dari ikan yang merupakan kombinasi antara kapabilitasnya dengan lingkungan.




1 komentar: