Universitas Muslim Indonesia - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Translate

Kamis, 23 Juli 2009

PAKAN BUATAN UNTUK UDANG

Pakan buatan bagi udang dapat diartikan sebagai pakan yang dibuat dalam skala industri dengan komposisi nutrisi dan gizi sesuai dengan kebutuhan udang dan diberikan untuk menyuplai makanan pada tambak dengan tingkat ketersediaan pakan alaminya telah menipis/habis sama sekali. Tingkat penggunaan pakan buatan relatif berbeda berdasarkan skala budidaya udang yang diterapkan, seperti akan diuraikan di bawah ini :

1. Pada budidaya udang skala tradisional, penggunaan pakan buatan tidak/jarang sekali digunakan pada pola pemberian pakan yang diterapkannya. Penggunaan pakan buatan hanya terbatas pada pakan yang dibuat berdasarkan kemampuan pengelola tambak secara perorangan. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pakan buatan antara lain : dedak (bekatul), jagung, tepung dan ikan rucah sebagai campuran. Pakan jenis ini biasanya digunakan setelah udang mencapai usia panen dengan estimasi populasi udang yang relatif banyak.
2. Pada budidaya udang skala semi intensif, penggunaan pakan buatan lebih diarahkan pada upaya antisipasi terjadinya kekurangan pakan alami berdasarkan estimasi populasi udang yang ada pada saat itu. Pemberian pakan buatan yang diterapkan tidak bersifat mutlak dan lebih cenderung insidental.
3. Pada budidaya udang skala intensif, penggunaan pakan buatan terutama yang berskala industri bersifat mutlak sebagai salah satu syarat pengelolaan budidaya udang. Padat penebaran udang yang relatif tinggi merupakan salah satu dasar pemikiran yang perlu dipertimbangkan. Selain itu penerapan pakan buatan yang benar pada budidaya udang skala intensif dapat membantu dalam estimasi kondisi dan pertumbuhan udang di dalam tambak.

Jika dibandingkan dengan jenis pakan udang lainnya, maka pakan buatan skala industri mempunyai karakteristik ditinjau dari segi ukuran dan komposisi nilai gizi yang dikandungnya. Karakteristik tersebut dibuat dan ditentukan oleh industri pembuatnya berdasarkan sifat dan kebutuhan udang yang ada di dalam tambak.
Ukuran pakan buatan bagi udang merupakan ukuran besar kecilnya butiran-butiran pakan yang sesuai dengan kebutuhan udang pada saat dan kondisi tertentu. Berdasarkan ukurannya, pakan buatan secara garis besar biasanya dapat digolongkan ke dalam jenis :

1. Crumble yaitu butiran pakan yang berupa serbuk/butiran halus dan biasa digunakan pada udang usia tebar (benur).
2. Pellet yaitu pakan buatan yang berupa butiran-butiran kecil sampai butiran kasar dan biasa digunakan pada udang dewasa sampai udang usia panen.

Selain ukuran, ditinjau berdasarkan komposisi kandungan nutrisinya pakan buatan mempunyai formulasi yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan udang. Nutrisi yang biasanya terdapat dalam pakan buatan antara lain : karbohidrat, protein, lemak, serat dan beberapa zat esensial lain yang dibutuhkan udang. Komposisi nutrisi tersebut dapat berbeda tergantung dari ukuran pakan dan industri pembuatannya. Dalam kondisi tertentu pakan buatan tersebut dikombinasikan dengan zat-zat suplemen (antara lain vitamin) untuk mengatasi kekurangan zat tersebut dan dibutuhkan oleh udang dalam keadaan sangat diperlukan.

Pakan Segar
Di dalam satu siklus budidaya, pada saat tertentu udang dapat mengalami penurunan kondisi dan kualitas yang disebabkan oleh faktor alam (perubahan cuaca, lingkungan) maupun faktor yang berasal dari dalam tubuh udang itu sendiri (proses moulting). Pada kondisi seperti ini gejala yang biasanya muncul adalah penurunan nafsu makan udang atau pada kondisi yang lebih parah udang telah terinfeksi jenis penyakit tertentu.
Terjadinya penurunan nafsu makan bagi udang merupakan indikasi yang perlu dicermati, karena bila tidak segera ditangani dapat menimbulkan masalah yang serius bagi udang. Penurunan nafsu makan tersebut akan membuat organ pencernaan udang dalam keadaan kosong dan selanjutnya dapat mengakibatkan penyusutan hepatopancreas sehingga udang pada kondisi yang lemah dan dapat menyebabkan udang mudah terkena masalah. Salah satu cara yang biasa digunakan untuk menangani penurunan nafsu makan udang adalah dengan melalui pemberian pakan segar yang bersifat insidental
Pakan segar yaitu jenis pakan yang berasal dari hewan/biota perairan yang telah diolah sedemikian rupa dan diberikan dalam kondisi masih segar kepada udang dengan tujuan memperbaiki kualitas dan kondisi udang atau untuk meningkatkan nafsu makan udang yang terindikasi terkena masalah tertentu.
Dasar pemikiran yang melandasi penggunaan pakan segar ini adalah sebagai atraktan bagi udang melalui rangsang penciuman/bau yang sangat menyengat yang dikeluarkan oleh pakan segar sehingga udang tertarik dan mendekati untuk mengkonsumsi pakan tersebut. Diharapkan dengan metode seperti ini nafsu makan udang bisa lebih ditingkatkan dan mampu memperbaiki kualitas udang.
Biota yang sering digunakan sebagai pakan segar dalam budidaya udang adalah dari berbagai jenis ikan. Adapun cara pemberian pakan segar tersebut antara lain dilakukan dengan:

• Pemberian secara langsung dengan terlebih dahulu ikan yang menjadi bahan pakan segar di potong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
• Ikan bahan pakan segar direbus terlebih dahulu sebelum diberikan kepada udang dengan tujuan menekan sekecil mungkin resiko penularan/terinfeksinya bibit penyakit dari ikan yang digunakan sebagai pakan segar kepada udang.

Dosis pemberian pakan segar yang diterapkan biasanya 1.5 รข€“ 2.0 kali dosis pakan buatan dalam kondisi normal dan biasanya dilakukan pada malam hari atau tergantung dari tingkat kebutuhan dan permasalahan yang sedang dihadapi.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan segar ini antara lain:

• Jenis dan tingkat permasalahan yang sedang terjadi, karena pada kasus tertentu pemberian pakan segara akan lebih memperparah kondisi dan kualitas udang di dalam tambak.
• Kondisi perairan tambak dan cuaca. Pemberian pakan segar di dalam perairan tambak akan berpengaruh nyata terhadap produktivitas perairan tambak, sehingga perubahan yang terjadi dapat mempengaruhi kondisi udang.
• Pemberian pakan segar di dalam tambak harus diimbangi dengan sirkuasi air tambak yang memadai sebagai antisipasi terjadinya akumulasi sisa-sisa pakan segar yang tidak terkonsumsi udang dan dapat mengalami pembusukan di dasar tambak.
• Penyeleksian kualitas biota bahan pakan segar dari kemungkinan terjangkitnya jenis penyakit tertentu yang dapat menginfeksi udang yang ada di dalam tambak.
Pemberian pakan segar dapat dikurangi jumlah dan intensitasnya apabila kondisi udang telah menunjukkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik terutama yang menyangkut nafsu makannya.

Pakan Tambahan Lainnya
Berbagai jenis pakan seperti telah disebutkan di atas (pakan alami, pakan buatan dan pakan segar) dalam kondisi tertentu belum mampu menyediakan kebutuhan atas jenis nutrisi tertentu yang diperlukan udang, sehingga memerlukan makanan/zat yang bersifat suplemen dan diberikan dalam kondisi dan waktu tertentu pula.
Pakan tambahan lainnya, yaitu pakan yang bersifat sebagai suplemen dari pakan buatan dan dapat diberikan secara campuran dengan pakan buatan maupun terpisah dengan tujuan mengisi kekurangan nutrisi tertentu dari pakan buatan.
Jenis nutrisi suplemen yang biasa digunakan dalam pemberian pakan bagi udang antara lain berbagai macam vitamin dan protein yang diperlukan udang. Nutrisi ini diberikan secara campuran dengan pakan buatan dengan media perekat yang digunakan berupa telur ayam/bebek. Campuran tersebut dikeringkan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada udang.
Berbeda dengan jenis pakan lainnya, pakan tambahan ini bukan merupakan suatu yang bersifat mutlak dan tidak semua kegiatan budidaya udang di berbagai tempat menggunakan jenis pakan tambahan ini, karena penggunaan nutrisi suplemen lebih banyak yang bersifat try and error dan ditinjau dari segi biaya jenis pakan tambahan ini lebih membutuhkan biaya yang tidak sedikit.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar